britama.com, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk biasa dikenal dengan nama Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) pada mulanya merupakan bagian dari “Post en Telegraafdienst”, yang didirikan pada tahun 1884. Pada tahun 1991, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, status Telkom diubah menjadi perseroan terbatas milik negara (“Persero”). Kantor pusat Telkom berlokasi di Jalan Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat.
Telp: (62-22) 452-1108, 452-7252 (Hunting), Fax: (62-22) 720-3247.
Pemegang saham pengendali Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk adalah Pemerintah Republik Indonesia, dengan memiliki 1 Saham Preferen (Saham Seri A Dwiwarna) dan 52,56% di saham Seri B.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Telkom Indonesia adalah menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika, serta optimalisasi sumber daya perusahaan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kegiatan usaha utama Telkom Indonesia adalah menyediakan layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi selular, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Selain itu, Telkom Indonesia juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based dan server-based managed services, layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya.
Anak Usaha Telkom Indonesia dibagi menjadi empat kelompok dan pemimpin bisnisnya, yaitu bisnis selular (Telkomsel), bisnis internasional (Telin), bisnis multimedia (Telkom Metra), dan bisnis infrastruktur (Telkom Infra).
Jumlah saham TLKM sesaat sebelum penawaran umum perdana (Initial Public Offering atau IPO) adalah 8.400.000.000, yang terdiri dari 8.399.999.999 saham Seri B dan 1 saham Seri A Dwiwarna yang seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 14 November 1995, Pemerintah menjual saham Telkom yang terdiri dari 933.333.000 saham baru Seri B dan 233.334.000 saham Seri B milik Pemerintah kepada masyarakat melalui IPO di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya), dan penawaran dan pencatatan di Bursa Efek New York (“NYSE”) dan Bursa Efek London (“LSE”) atas 700.000.000 saham Seri B milik Pemerintah dalam bentuk American Depositary Shares (“ADS”). Terdapat 35.000.000 ADS dan masing-masing ADS mewakili 20 saham Seri B pada saat itu.
Telkom hanya menerbitkan 1 saham Seri A Dwiwarna yang dimiliki oleh Pemerintah dan tidak dapat dialihkan kepada siapapun, dan mempunyai hak veto dalam RUPS Telkom berkaitan dengan pengangkatan dan penggantian Dewan Komisaris dan Direksi, penerbitan saham baru, serta perubahan Anggaran Dasar Perusahaan.
Sejarah Pencatatan Saham
Jenis Pencatatan
|
Saham
|
Tgl Pencatatan
|
---|---|---|
Negara RI (Seri A) |
1
|
14-Nop-1995
|
Saham Perdana (Seri B) @ Rp2.050,- |
9.333.332.999
|
14-Nop-1995
|
Saham Bonus (Bonus Shares) 50 : 4 |
746.666.640
|
03-Ags-1999
|
Pemecahan Saham (Stock Split) 1 : 2 |
10.079.999.640
|
28-Sep-2004
|
Pemecahan Saham (Stock Split) 1 : 5 |
80.639.997.120
|
28-Ags-2013
|
Dewan Komisaris dan Direksi
Nama
|
Jabatan
|
---|---|
Hendri Saparini | Komisaris Utama |
Dolfie Othniel Fredric Palit | Komisaris |
Hadiyanto | Komisaris |
Pontas Tambunan | Komisaris |
Rinaldi Firmansyah | Komisaris Independen |
Margiyono Darsasumarja | Komisaris Independen |
Pamiyati Pamela Johana Waluyo | Komisaris Independen |
Alex Janangkih Sinaga | Direktur Utama |
Harry M. Zen | Direktur Keuangan |
Indra Utoyo | Direktur Innovation and Strategic Portofolio |
Muhammad Awaluddin | Direktur Enterprise and Business Service |
Honesti Basyir | Direktur Wholesale and International Service |
Herdy Rosadi Harman | Direktur Human Capital Management |
Abdus Somad Arief | Direktur Network, Information Technology and Solution |
Dian Rachmawan | Direktur Consumer Service |