britama.com, Bank OCBC NISP Tbk (dahulu Bank NISP Tbk) (NISP) didirikan tanggal 04 April 1941 dengan nama NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1941. Kantor pusat NISP terletak di OCBC NISP Tower, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25 (Casablanca), Jakarta 12940 – Indonesia. Saat ini, Bank OCBC NISP memiliki 46 kantor cabang, 249 kantor cabang pembantu, 22 kantor kas, 10 kantor cabang syariah dan 12 payment point.
Telp: (62-21) 2553-3888 (Hunting), Fax: (62-21) 5794-4000, NISP Call: 1500-999 atau HP 66-999.
Telex: -, Swift Code/Member Code: NISPIDJA.
Pada awal pendiriannya, NISP beroperasi sebagai bank tabungan kemudian tanggal 20 Juli 1967 NISP memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia. Lalu tanggal 08 September 2009 NISP memperoleh ijin unit usaha syariah Berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia, NISP mulai melakukan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah pada tanggal 12 Oktober 2009.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Bank OCBC NISP Tbk adalah OCBC Overseas Investments Pte. Ltd., dengan persentase kepemilikan sebesar 85,08%. OCBC Overseas Investments Pte. Ltd. merupakan anak perusahaan dari Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC Bank), yang berkedudukan di singapura.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan NISP adalah melakukan kegiatan usaha di bidang bank umum termasuk kegiatan perbankan yang melaksanakan usaha syariah.
Pada tanggal 16 September 1994, NISP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham NISP (IPO) kepada masyarakat sebanyak 12.500.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp3.100,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 20 Oktober 1994.
Sejarah Pencatatan Saham
Jenis Pencatatan
|
Saham
|
Tgl Pencatatan
|
---|---|---|
Saham Perdana @ Rp3.100,- |
12.500.000
|
20-Okt-1994
|
Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing) |
50.000.000
|
20-Okt-1994
|
Pemecahan Saham(Stock Split) |
62.500.000
|
03-Feb-1997
|
Saham Bonus (Bonus Shares) |
50.000.000
|
28-Feb-1997
|
Saham Bonus (Bonus Shares) |
120.750.000
|
04-Des-1998
|
Penawaran Terbatas (Right Issue I) |
253.471.865
|
18-Des-1998
|
Penghapusan Sebagian (Partial Delisting) |
-5.492.500
|
11-Jun-1999
|
Pemecahan Saham(Stock Split) |
543.729.365
|
04-Nop-1999
|
Penawaran Terbatas (Right Issue II) |
117.432.571
|
08-Feb-2001
|
Penghapusan Sebagian (Partial Delisting) |
-1.173.764
|
13-Feb-2001
|
Penawaran Terbatas (Right Issue III) |
802.478.359
|
02-Jul-2002
|
Pemecahan Saham(Stock Split) |
2.006.195.896
|
10-Feb-2003
|
Dividen Saham (Stock Dividend) |
80.247.836
|
07-Okt-2003
|
Penawaran Terbatas (Right Issue IV) |
793.972.087
|
16-Des-2005
|
Penawaran Terbatas (Right Issue V) |
869.816.886
|
01-Jun-2007
|
Penggabungan Usaha (Merger)* |
1.215.073.776
|
03-Jan-2011
|
Penawaran Terbatas (Right IssueVI) |
1.491.901.509
|
19-Jun-2012
|
Penawaran Terbatas (Right IssueVII) |
2.894.484.130
|
22-Nop-2013
|
Tidak dicatatkan (Unlisted)
|
114.760.470
|
|
* Penggabungan usaha (Merger) Bank OCBC NISP dengan Bank OCBC Indonesia.
Dewan Komisaris dan Direksi
Nama
|
Jabatan
|
---|---|
Pramukti Surjaudaja | Presiden Komisaris |
Peter Eko Sutioso | Wakil Presiden Komisaris (Independen) |
Jusuf Halim | Komisaris Independen |
Kwan Chiew Choi | Komisaris Independen |
Lai Teck Poh (Dua Teck Poh) | Komisaris |
Samuel Nag Tsien | Komisaris |
Parwati Surjaudaja | Presiden Direktur dan Direktur Human Capital |
Yogadharma Ratnapalasari | Direktur Operation dan IT |
Rama Pranata Kusumaputra | Direktur Kepatuhan dan Corporate Communication |
Emilya Tjahjadi | Direktur Enterprise Banking |
Hartati | Direktur Financial & Planning (Independen) |
Martin Widjaja | Direktur Wholesale Banking |
Andrae Krishnawan W. | Direktur Consumer Banking |
Low Seh Kiat | Direktur Commercial Banking |
Johannes Husin | Direktur Treasury |
Joseph Chan Fook Onn | Direktur Manajemen Risiko |
Catatan: Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.29 tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum Pasal 4 Ayat 2 dan 3, yang antara lain menetapkan bahwa saham bank hanya boleh tercatat di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99%.