Britama.com – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini akan menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) untuk proyek pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Rrefinary (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.
Untuk membuat pabrik ini, Inalum dan Antam akan membentuk perusahaan gabungan (joint venture) yang diberi nama PT Inalum Antam Alumina. Joint Venture Agreement (JVA) ini merupakan implementasi sinergi lanjutan yang telah dimulai sejak nota kesepahaman (MoU) dan pokok-pokok perjanjian (Heads of Agreement) disepakati pada 2015 lalu.
Perusahaan patungan tersebut diberi nama PT Inalum Antam Alumina (IAA) tersebut, di mana porsi Inalum akan lebih besar dibandingkan dengan Antam yakni 60 persen dan 40 persen. Selanjut, usaha patungan tersebut akan bekerja sama dengan Tiongkok melalui perusahaan aluminium Tiongkok, China Alumunium Company untuk membangun pabrik smelter di Mempawah dengan porsi 51 persen untuk IAA.
Sebagai catatan, SGAR rencananya akan memiliki pabrik berkapasitas sebesar dua juta ton SGA per tahun yang akan dibangun bertahap (kapasitas satu juta ton SGA per tahun pada tahap I) dengan kebutuhan bijih Bauksit sebesar enam juta wmt per tahun.
Melalui pengoperasian SGAR, Antam dan Inalum akan dapat mengolah cadangan bauksit yang ada sehingga Inalum akan memperoleh pasokan bahan baku aluminium dari dalam negeri sehingga mengurangi ketergantungan terhadap impor alumina.
Inalum saat ini memiliki kapasitas peleburan aluminium sebesar 250.000 ton aluminium ingot per tahun yang membutuhkan minimal 500.000 ton alumina per tahun, dan Inalum berencana untuk meningkatkan kapasitas menjadi 500.000 ton aluminium per tahun pada 2020 yang membutuhkan minimal satu juta ton alumina per tahun sebagai bahan baku.
Selain itu, dalam rangka hilirisasi, Inalum mulai akhir tahun depan akan menghasilkan produk baru yaitu Aluminium Billet dan Aluminium Alloys, selain Aluminium Ingot yang diproduksi selama ini yang akan memberikan nilai tambah lebih.
