Britama.com – Eagle High Plantation Tbk (BWPT) menargetkan EBITDA pada tahun 2019 ini mencapai Rp2 triliun. Perseroan akan fokus untuk meningkatkan aset yang sudah ada seperti yield produksi dan cashflow untuk membayar pinjaman dan dividen.
Pada tahun ini perseroan akan meningkatkan yield produksi menjadi 16 ton dari tahun 2018 yang sebesar 13 ton. Sejak 2015 perseroan tidak melakukan penanaman baru dan lebih fokus untuk menaikkan nilai aset yang dimiliki.
Pada tahun ini, BWPT juga mengalokasikan belanja modal senilai Rp150 miliar. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk membangun 1 pabrik baru di Kalimantan Timur. Dengan melakukan pembangunan pabrik baru tersebut maka perseroan akan menjaga tingkat rendemen atau Oil Extration Rate (OER) pada level 23%. OER atau tingkat rendemen adalah perbandingan jumlah CPO yang diproduksi dalam setiap kilogram TBS.
BWPT juga berencana untuk melakukan pengembangan 5 pabrik seiring dengan kondisi pohon kelapa sawit yang mencapai usia prima. Pohon yang telah mencapai usia prima maka berpotensi menambah kapasitas produksi perseroan.
Pada 2019, rata-rata usia tanaman perseroan mencapai 10 tahun dan pada 2021 atau saat usia rata-rata pohon mencapai 12 tahun, kelapa sawit mulai mencapai masa puncak produksinya.
Hingga September 2018, luas lahan yang ditanami mencapai 121.412 ha, yang terdiri dari 110.422 ha di Kalimantan, Papua dan Sumatra masing-masing 9.039 ha dan 1.951 ha. Sepanjang 9 bulan 2018, terdapat penambahan luas lahan yang ditanami hingga 2.092 ha. Sementara produksi TBS perseroan pada tahun 2018 lalu mencapai 1,77 juta ton.