britama.com, Dosni Roha Indonesia Tbk (dahulu Zebra Nusantara Tbk) (ZBRA) didirikan dengan nama PT Zebra tanggal 12 Oktober 1987. Kantor pusat Dosni Roha Indonesia Tbk berlokasi di Gedung Satrio Tower Lt. 23, Jl. Prof. Dr. Satrio Blok C-4 No. 5, RT 7 / RW 2, Jakarta Selatan 12950 – Indonesia.
Telp: (62-21) 2788-3900 (Hunting), Fax: (62-21) 2788-3914.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Dosni Roha Indonesia Tbk (28-Feb-2022), yaitu: PT Trinity Healthcare (63,21%), PT Maybank Sekuritas Indonesia (14,07) dan B. Rudijanto Tanoesoedibjo (5,47%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha ZBRA yaitu angkutan taksi, angkutan sewa, angkutan darat lainnya untuk penumpang, reparasi mobil, perdagangan besar atas dasar balas jasa (Fee) atau kontrak, perdagangan besar alat transportasi darat (bukan mobil, sepeda motor, dan sejenisnya), suku cadang, dan perlengkapannya, perdagangan besar alat laboratorium, farmasi dan kedokteran, pergudangan dan penyimpanan lainnya, aktivitas perusahaan holding, aktivitas konsultasi manajemen lainnya, periklanan, aktivitas pelayanan penunjang kesehatan, angkutan bermotor untuk barang umum. Saat ini kegiatan utama ZBRA adalah hanya beraktivitas sebagai perusahaan holding dan melalui Anak Usaha menjalakan aktivitas perdagangan ekspor-import; perdagangan dan/atau distribusi (farmasi, obat-obatan dan produk kosmetik); dan bahan bakar gas CNG (Compressed Natural Gas).
Sebelumnya ZBRA bergerak di bidang angkutan taksi dan jasa lainnya yang serupa, dengan mengoperasikan taksi “Zebra” dan menyewakan limousine di Surabaya dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1987.
Pada tanggal 25 Juli 1990, ZBRA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ZBRA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 7.315.900 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp1.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) (dahulu bernama Bursa Efek Jakarta dan Surabaya) pada tanggal 13 Juni 1991.
Pada tanggal 16 Januari 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk maksimum 541.113.723 saham biasa seri B dan maksimum 86.964.705 waran seri I. Setiap pemegang 2 lembar saham seri A yang tercatat pada tanggal 16 Januari 2001 mempunyai hak untuk membeli 27 lembar saham baru seri B dengan harga Rp 100 per lembar (atau dengan harga Rp 2.700,- per paket). Untuk setiap pembelian kelipatan 56 lembar saham seri B, pembeli akan menerima 9 waran seri I secara cuma-cuma. Periode pelaksanaan waran dimulai dari tanggal 24 Juli 2001 sampai dengan 25 Januari 2006. Pemegang waran mempunyai hak beli 1 (satu) saham seri B untuk setiap waran yang dimiliki, pada harga pelaksanaannya yang sebesar Rp 100,- per saham.
Sejarah Pencatatan Saham
Jenis Pencatatan
|
Saham
|
Tgl Pencatatan
|
---|---|---|
Saham Perdana @ Rp1.500,- |
850.080
|
01-Ags-1991
|
Pencatatan Saham Pendiri |
3.548.500
|
01-Ags-1991
|
Pencatatan Sebagian (Partial Lisiting) |
2.916.600
|
01-Ags-1991
|
Saham Dividen (Dividend Shares) |
3.312.550
|
26-Okt-1992
|
Saham Dividen (Dividend Shares) |
5.314.225
|
23-Ags-1994
|
Saham Dividen (Dividend Shares) |
1.637.279
|
17-Feb-1997
|
Pemecahan Saham (Stock Split) 1 : 2 |
17.579.954
|
01-Apr-1997
|
Saham Bonus (Bonus Shares) |
4.922.590
|
31-Ags-1998
|
Penambahan Saham (Rights Issue I) 2 : 27 @ Rp100,- |
385.574.204
|
19-Mar-2001
|
Waran I yang di Konversi |
9.500
|
24-Okt-2003
|
Penambahan Saham Tanpa HMETD |
230.000.000
|
16-Jul-2004
|
Penambahan Saham Tanpa HMETD *)@ Rp150,- |
200.466.807
|
14-Nop-2014
|
Penambahan Umum Terbatas II (Rights Issue II) |
1.654.573.254
|
02 – 10 Sep 2021
|
*) Penerbitan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), diterbitkan kepada PT Infiniti Wahana dalam rangka transaksi konversi hutang.
Dewan Komisaris dan Direksi
Nama
|
Jabatan
|
---|---|
Robert Pakpahan | Komisaris Utama dan Komisaris Independen |
Juliati Hadi | Komisaris |
Dwi Priyatno | Komisaris |
B. Rudijanto Tanoesoedibjo | Direktur Utama |
Paulus | Direktur |
Gary Judianto Tanoesoedibjo | Direktur |