britama.com, Vale Indonesia Tbk (dahulu International Nickel Indonesia Tbk) (INCO) didirikan tanggal 25 Juli 1968 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1978. Kantor pusat INCO terletak di Sequis Tower, Lantai 20, Unit 6&7 – Jl. Jend. Sudirman Kav. 71, Jakarta 12190 – Indonesia. Pabrik INCO berlokasi di Sorowako, Sulawesi Selatan.
Telp: (62-21) 524-9000 (Hunting), Fax: (62-21) 524-9020.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Vale Indonesia Tbk (31-Ags-2023), yaitu: Vale Canada Limited (43,79%), PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (20,00%) dan Sumitomo Metal Mining Co, Ltd. (15,03%).
Vale Canada Limited merupakan induk usaha INCO sedangkan Vale S.A., sebuah perushaaan yang didirikan berdasarkan hukum Republik Federal Brasil merupakan pengendali utama INCO.
Penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham (ultimate beneficial ownership) Vale Indonesia Tbk adalah:
-
Vale S.A., melalui kepemilikan saham 43,79% oleh Vale Canada Limited dan 0,55% oleh Vale Japan Limited;
-
Pemerintah Republik Indonesia melalui kepemilikan saham 20% oleh PT Indonesia Asahan Alumunium(Persero); dan
-
Management Funds/Reksadana dan pemegang saham publik melalui kepemilikan saham 15,03% oleh Sumitomo Metal Mining Co. Ltd.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INCO adalah pertambangan, perdagangan besar, pengangkutan, pengadaan listrik, real estate, pengelolaan air limbah, pengelolaan dan daur ulang sampah, dan aktivitas remediasi. Saat ini, INCO menambang bijih nikel dan memprosesnya menjadi nikel dalam matte (produk yang digunakan dalam pembuatan nikel rafinasi) dengan penambangan dan pengolahan terpadu di Sorowako – Sulawesi.
Vale Indonesia Tbk beroperasi dalam naungan KK yang telah diamandemen pada 17 Oktober 2014 dan berlaku hingga 28 Desember 2025 dengan luas konsesi seluas 118.017 hektar meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektar), Sulawesi Tengah (22.699 hektar) dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektar).
Vale Indonesia Tbk menambang nikel laterit untuk menghasilkan produk akhir berupa nikel dalam matte. Rata-rata volume produksi nikel per tahun mencapai 75.000 ton. Dalam memproduksi nikel di Blok Sorowako, menggunakan teknologi pirometalurgi (meleburkan bijih nikel laterit). Nikel yang dihasilkan diekspor seluruhnya kepada Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. dalam kontrak khusus jangka panjang yang dijalin dengan kedua perusahaan tersebut.
Pada tahun 1990, INCO memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INCO (IPO) kepada masyarakat sebanyak 49.681.694 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp9.800,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Mei 1990.
Nilai Kapitalisasi: Rp40.261.976.919.880,-Tercatat di Papan: Utama
Jenis Pencatatan |
Saham |
Tgl Pencatatan |
---|---|---|
Saham Perdana @ Rp9.800,- | 49.681.694 |
16-Mei-1990 |
Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing) | 198.726.774 |
31-Jan-2001 |
Pemecahan Saham (Stock Split) | 745.225.404 |
03-Ags-2004 |
Pemecahan Saham (Stock Split) | 8.942.704.848 |
15-Jan-2008 |
Penawaran Umum Terbatas I (Rights Issue I) | 603.445.814 |
27 Jun – 05 Jul 2024 |
Total Saham: |
10.539.784.534 |
Nama |
Jabatan |
---|---|
Emily Olson | Presiden Komisaris |
Muhammad Rachmat Kaimuddin | Wakil Presiden Komisaris |
M. Jasman Panjaitan | Komisaris |
Olga Kovalik | Komisaris |
Fabio Ferraz | Komisaris |
Farrah Carrim | Komisaris |
Yusuke Niwa | Komisaris |
Raden Sukhyar | Komisaris Independen |
Rudiantara | Komisaris Independen |
Dwia Aries Tina Pulubuhu | Komisaris Independen |
Febriany Eddy | Presiden Direktur |
Adriansyah Chaniago | Wakil Presiden Direktur |
Bernardus Irmanto | Direktur |
Vinicius Mendes Ferreira | Direktur |
Abu Ashar | Direktur |
Nama Anak Usaha |
Lokasi |
Mulai Operasi Komersial |
% |
Aset Sebelum Eliminasi (Ribuan USD) 31/12/2022 |
---|---|---|---|---|
PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia 1) | Jakarta | - |
99,99 |
22.510 |
1) Bergerak di bidang industri pembuatan logam dasar bukan besi.
Pembentukan anak usaha tersebut merupakan bagian dari tahapan dalam pelaksanaan komitmen investasi Vale Indonesia Tbk di provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara berdasarkan Kontrak Karya (KK) 2014, dimana Vale Indonesia Tbk berkomitmen atas pembangunan fasilitas pengolahan bijih nikel.
Jumlah | Tcum | Trec | Tpay | Jenis |
---|---|---|---|---|
0,01 | 29-04-2003 | 02-05-2003 | 19-05-2003 | Final USD |
424,25 | 13-11-2003 | 18-11-2003 | 05-12-2003 | Final |
1.293,90 | 23-04-2004 | 28-04-2004 | 13-05-2004 | Final |
112,30 | 04-11-2004 | 09-11-2004 | 25-11-2004 | Interim |
940,39 | 19-04-2005 | 25-04-2005 | 10-05-2005 | Final |
251,50 | 22-11-2005 | 25-11-2005 | 08-12-2005 | Interim |
745,88 | 25-04-2006 | 28-04-2006 | 12-05-2006 | Final |
228,58 | 17-11-2006 | 22-11-2006 | 05-12-2006 | Interim |
4.545,00 | 24-04-2007 | 27-04-2007 | 11-05-2007 | Final |
9.180,21 | 20-11-2007 | 23-11-2007 | 07-12-2007 | Interim |
125,06 | 02-05-2011 | 05-05-2011 | 20-05-2011 | Final |
89,40 | 02-11-2011 | 07-11-2011 | 21-11-2011 | Interim |
79,70 | 14-05-2012 | 21-05-2012 | 01-06-2012 | Final |
24,31 | 06-12-2012 | 11-12-2012 | 27-12-2012 | Interim |
24,60 | 14-05-2013 | 17-05-2013 | 31-05-2013 | Final |
30,14 | 29-11-2013 | 04-12-2013 | 18-12-2013 | Interim |
123,81 | 28-11-2014 | 03-12-2014 | 17-12-2014 | Interim |
47,30 | 07-05-2021 | 11-05-2021 | 28-05-2021 | Final |
89,60 | 15-05-2023 | 17-05-2023 | 31-05-2023 | Final |
Tanggal cum (Tcum) adalah tanggal yang menentukan apakah seorang investor berhak menerima dividen dari saham yang dimiliki. Tcum disini mengacu pada transaksi saham di pasar reguler dan negosiasi.
Tanggal pencatatan (Trec) adalah batas akhir tanggal pencantuman dalam daftar pemegang saham yang berhak atas dividen.
Tanggal Pembayaran (Tpay) adalah pembayaran dividen yang dilakukan oleh perusahaan kepada para investor atau pemegang saham.
→ Laporan Keuangan Vale Indonesia Tbk (INCO) Kuartal I 2024
→ Laporan Keuangan Vale Indonesia Tbk (INCO) Tahun 2023
→ Laporan Keuangan Vale Indonesia Tbk (INCO) Kuartal III 2023
→ Laporan Keuangan Vale Indonesia Tbk (INCO) Kuartal II 2023
→ Laporan Keuangan Vale Indonesia Tbk (INCO) Kuartal I 2023
→ Laporan Keuangan Vale Indonesia Tbk (INCO) Tahun 2022
→ Laporan Keuangan Vale Indonesia Tbk (INCO) Kuartal III 2022
→ Laporan Keuangan Vale Indonesia Tbk (INCO) Kuartal II 2022
→ Laporan Keuangan Vale Indonesia Tbk (INCO) Kuartal I 2022
→ Laporan Keuangan Vale Indonesia Tbk (INCO) 2021
→ Laporan Keuangan Vale Indonesia Tbk (INCO) 2020
→ Laporan Keuangan Vale Indonesia Tbk (INCO) 2019
→ Laporan Keuangan Vale Indonesia Tbk (INCO) 2018
→ Vale Indonesia Tbk (INCO) Melaporkan Peningkatan Produksi Nikel dalam Matte
→ Nikmati Dividen Tunai INCO 2023 senilai USD60 Juta! Jadwal dan Info Pembayaran Disini!
→ INCO, Huayou Cobalt, dan Ford Motor Co. Bekerjasama Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik
→ Laba Bersih Vale Indonesia Tbk (INCO) melesat 100,19% 2021
→ Produksi Nikel INCO menurun pada tahun 2021
→ Transaksi Pembelian Saham INCO oleh Inalum akan Selesai pada Akhir tahun 2020
→ INCO dan AKRA cetak laba bersih pada Q1 2020
→ Akibat Covid-19, Divestasi INCO dan KRAS tersendat
→ INCO dan Inalum tunda tanda tangan perjanjian
→ INCO telah mengeluarkan biaya untuk eksplorasi Januari 2020
→ Holding Mining Industry Indonesia akan akuisisi 20% saham INCO
→ Jadwal Divestasi INCO mundur lagi
→ 20% saham INCO akan diambilalih oleh Inalum
→ Biaya Eksplorasi INCO mencapai USD950,02 ribu
→ INCO cetak laba sebesar USD160 ribu
→ Para Pemegang Saham INCO tandatangani kerja sama dengan Inalum
→ INCO keluarkan biaya eksplorasi sebesar USD761.029
→ INCO telah mendapatkan calon mitra dari China untuk proyek smelter
→ INCO akan komitmen divestasi sesuai kesepakatan
→ INCO akan bekerja sama dengan perusahaan asal China
→ INCO cetak Rugi Bersih sebesar USD26,17 juta
→ INCO buka semua opsi untuk lepas saham
→ Produksi nikel matte INCO mencapai 17.631 mt
→ INCO optimis produksi nikel akan tumbuh
→ INCO keluarkan biaya eksplorasis senilai USD499.620
→ Produksi Nikel INCO menurun 23,6%
→ INCO gandeng rekan kerjasama untuk bangun Smelter di Sulawesi Tengah
→ INCO menunggu jawaban pemerintah terkait pelepasan 20% saham
→ INCO mengantongi beberapa perizinan baru untuk eksplorasi
→ INCO menargetkan volume produksi nikel matte sejumlah 75000 ton
→ INCO terus lakukan efisiensi biaya
→ INCO telah mengeluarkan dana USD552 ribu untuk eksplorasi
→ INCO cetak laba bersih sebesar USD29,4 juta
→ INCO menargetkan produksi nikel sebesar 77.000 metrik ton
→ Peleburan Nickel Matte INCO turun 3,47%
→ Produksi Nikel INCO lebih tinggi pada Q2 2018
→ INCO habiskan biaya eksplorasi sebesar USD784 ribu
→ Produksi Nikel Matte inco turun 11,25%
→ INCO membukukan kerugian sebesar USD15,27 juta
→ INCO melanjutkan proyek-proyek yang tertunda
→ INCO telah mengeluarkan biaya eksplorasi senilai USD445,27 ribu
→ INCO produksi 20.163 metrik ton nikel
Tanggal | Prev | High | Low | Close | + / - (%) | Nilai Transaksi (Rp) | Foreign Net (Lembar) |
---|---|---|---|---|---|---|---|
15-11-2024 | 3.810 | 3.840 | 3.750 | 3.820 | 0,26 | 24.273.575.000 | 473.000 |
14-11-2024 | 3.740 | 3.970 | 3.710 | 3.810 | 1,87 | 58.485.867.000 | 3.309.100 |
13-11-2024 | 3.680 | 3.760 | 3.680 | 3.740 | 1,63 | 19.079.053.000 | 780.200 |
12-11-2024 | 3.700 | 3.710 | 3.660 | 3.680 | -0,54 | 21.285.499.000 | -35.400 |
11-11-2024 | 3.820 | 3.820 | 3.680 | 3.700 | -3,14 | 41.910.553.000 | -4.491.700 |
08-11-2024 | 3.730 | 3.840 | 3.760 | 3.820 | 2,41 | 35.027.119.000 | -1.260.700 |
07-11-2024 | 3.730 | 3.770 | 3.670 | 3.730 | 0,00 | 36.772.051.000 | -1.805.400 |
06-11-2024 | 3.840 | 3.850 | 3.710 | 3.730 | -2,86 | 34.577.150.000 | -2.567.600 |
05-11-2024 | 3.770 | 3.870 | 3.760 | 3.840 | 1,86 | 29.709.338.000 | -2.413.100 |
04-11-2024 | 3.800 | 3.860 | 3.770 | 3.770 | -0,79 | 30.641.716.000 | -1.835.200 |
High = Harga Tertinggi
Low = Harga Terendah
Close = Harga Penutupan