Sejarah dan Profil Singkat BCIC (Bank JTrust Indonesia Tbk)

Catatan: Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.29 tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum Pasal 4 Ayat 2 dan 3, yang antara lain menetapkan bahwa saham bank hanya boleh tercatat di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99%.

Kejadian Luar Biasa BCIC Bank JTrust Indonesia Tbk

20 Nopember 2008, Bank Indonesia menetapkan Bank Century Tbk sebagai Bank Gagal yang ditengarai berdampak sistemik. Selanjutnya, sesuai dengan Perpu No. 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melalui Keputusan tanggal 21 Nopember 2008 menetapkan Bank Century Tbk sebagai bank gagal yang berdampak sistemik dan menyerahkan penanganannya kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

10 Agustus 2009 Rapat Dewan Komisioner (RDK) LPS menyetujui Penerbitan saham atas Penyertaan Modal Sementara LPS pada Bank Century Tbk. Penerbitan saham Bank Mutiara Tbk atas PMS LPS sejumlah 676.236.100.000.000 saham dengan nilai nominal per saham sebesar Rp 0,01 (nilai penuh). Kepemilikan LPS dan Pemegang Saham lama berdasarkan jumlah saham masing-masing adalah sebesar 99,996% dan 0,004%.

23 Desember 2013, RUPSLB, Menyetujui Penambahan Biaya penanganan BCIC dalam bentuk Penyertaan Modal Sementara Lembaga penjamin Simpanan (LPS) yaitu sebesar Rp1.249.480.000.000,- dengan mengeluarkan saham baru dalam portepel sebanyak 124.948.000.000.000 saham seri A dengan nilai nominal Rp0,01 dengan harga Rp0,01 setiap saham.

30 Desember 2014, RUPSLB, menyetujui penambahan modal BCIC melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sebesar Rp300.000.000.000,- dengan mengeluarkan saham baru dalam portepel sebanyak 30.000.000.000.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp0,01 dengan harga Rp0,01 setiap saham. PMTHMETD dicatatkan dalam modal BCIC pada tanggal 8 Januari 2015. Pihak yang mengambil bagian dari saham-saham ini adalah J. Trust Co. Ltd. (pemegang saham pengendali).

30 Maret 2015, RUPSLB, menyetujui penambahan modal BCIC melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sebesar Rp300.000.000.000,- dengan mengeluarkan saham baru dalam portepel sebanyak 30.000.000.000.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp0,01 dengan harga Rp0,01 setiap saham. PMTHMETD dicatatkan dalam modal BCIC pada tanggal 5 Mei 2015. Pihak yang mengambil bagian dari saham-saham ini adalah J. Trust Co. Ltd. (pemegang saham pengendali).

29 September 2015, RUPSLB, menyetujui penambahan modal BCIC melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sebesar Rp400.000.000.000,- dengan mengeluarkan saham baru dalam portepel sebanyak 40.000.000.000.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp0,01 dengan harga Rp0,01 setiap saham. PMTHMETD dicatatkan dalam modal BCIC pada tanggal 30 Oktober 2015. Pihak yang mengambil bagian dari saham-saham ini adalah pemegang saham pengendali J. Trust Co. Ltd (39,60 triliun saham) dan PT Jtrust Investments Indonesia (400 miliar saham).

30 Maret 2017, menyetujui penambahan modal BCIC melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sebesar Rp1.000.000.000.000,- dengan mengeluarkan saham baru dalam portepel sebanyak 100.000.000.000.000 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp0,01 dengan harga Rp0,01 setiap saham. PMTHMETD dicatatkan dalam modal BCIC pada tanggal 27 April 2017. Pihak yang mengambil bagian dari saham-saham ini adalah pemegang saham pengendali J. Trust Co. Ltd.

2018, Penggabungan nilai nominal (reverse stock) saham Seri A dari 100.000 saham menjadi 1 saham atau dari nilai nominal Rp0,01 menjadi Rp1.000,-. Sehingga jumlah Saham Seri A dari 1.001.184.100.000.000 menjadi 10.011.841.000 lembar saham.