Britama.com – Salah satu emiten perkebunan sawit terbesar di Indonesia, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) telah melaporkan laba bersih pada tahun 2015 sebesar Rp619,11 miliar atau Rp393,15 per saham. Laba bersih pada tahun 2015 tersebut anjlok 75,28% bila dibandingkan pada periode yang sama tahun 2014 yaitu Rp2,50 triliun atau Rp1590,40 per saham.
Kinerja AALI yang lesu pada tahun 2015 tersebut disebabkan oleh beberapa hal, Pertama adalah adanya penurunan penjualan CPO sehingga menyebabkan pendapatan Utama Perseroan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 19,93% menjadi Rp13,06 triliun dibanding Rp16,31 triliun pada periode yang sama tahun lalu, dan kerugian kurs yang sangat besar pada tahun 2015 yaitu Rp580,37 miliar juga memberikan sumbangkan negatif ke kinerja Perseroan, sedangkan pada tahun 2014 hanya mengalami kerugian sebesar Rp126,68 miliar.
Berikut ini adalah rincian pendapatan pokok Perseroan pada tahun 2015 dan 2014 yaitu
- Minyak sawit mentah dan turunannya – Rp11,53 triliun dan Rp14,40 triliun.
- Inti Sawit dan turunannya – Rp1,52 triliun dan Rp1,90 triliun.
- Lainnya – Rp3,02 miliar dan Rp10,37 miliar.
Beban Pokok Perseroan pada tahun 2015 mencapai Rp9,98 triliun, menurun sedikit dari beban pokok pada tahun 2014 yaitu Rp11,35 triliun, dan Beban bunga Perseroan meningkat dari Rp77,49 miliar menjadi Rp97,73 miliar, serta beban usaha mengalami stagnan dari Rp1,23 triliun menjadi Rp1,23 miliar.
Beban pajak Perseroan menurun dari Rp1,06 triliun menjadi Rp478,83 miliar, Laba (Rugi) ventura bersama mengalami penurunan dari Rp20,83 miliar menjadi Rp5,00 miliar.
Hingga tahun 2015, aset AALI mencapai Rp21,51 triliun meningkat 15,89% dari aset pada tahun 2014 yaitu Rp18,56 triliun, sedangka total utang AALI meningkat dari Rp6,73 triliun menjadi Rp9,81 triliun.