Britama.com – PT Ciputra Developement Tbk (CTRA) pada kuartal I 2016 melaporkan kinerja yang kurang bagus dengan penurunan laba bersih sebesar 36,87% menjadi Rp143,84 miliar atau Rp9 per saham dibandingkan Rp227,83 miliar atau Rp15 per saham pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan kinerja CTRA pada Q1 2016 tersebut terutama disebabkan oleh Pendapatan Pokok perseroan mengalami penurunan dari Rp1,42 triliun menjadi Rp1,30 triliun atau turun 8,45%. Pendapatan Perseroan terdiri dari Penjualan properti dan Real Estat. Pendapatan dari Penjualan Properti yang memberikan konstribusi terbesar dengan penjualan Q1 2016 dan Q1 2015 masing-masing sebesar Rp1,12 triliun dan Rp0,95 triliun, sedangkan Real Estat sebesar Rp308 miliar dan Rp252,49 miliar. Di bawah ini adalah rincian penjualan dan pendapatan real estat perseroan pada Q1 2016 dan Q1 2015 yaitu
- Penjualan Properti
- Rumah hunian dan Ruko – Rp672,45 miliar dan Rp896,34 miliar.
- Apartemen – Rp195,03 miliar dan Rp190,01 miliar.
- Kantor – Rp47,32 miliar dan Rp13,95 miliar.
- Kapling – Rp25,45 miliar dan Rp15,58 miliar.
- Pendapatan sewa
- Pusat Niaga – Rp180,57 miliar dan Rp174,57 miliar.
- Hotel dan Service Apartemen – Rp90,78 miliar dan Rp59,26 miliar.
- Rumah Sakit – Rp36,78 miliar dan Rp20,75 miliar.
- Kantor – Rp27,01 miliar dan Rp27,01 miliar.
- Lapangan Golf – Rp11,60 miliar dan Rp10,43 miliar.
- Lain-lain – Rp17,66 miliar dan Rp14,02 miliar.
Beban Pokok Pendapatan mengalami penurunan sedikit dari Rp677,63 miliar menjadi Rp650,55 miliar, sedangkan Beban Usaha mengalami kenaikan dari Rp276,72 miliar menjadi Rp310,69 miliar, dan Beban Keuangan mengalami peningkatan dari Rp54,75 miliar menjadi Rp67,85 miliar.
Aset CTRA pada akhir Maret 2016 mencapai Rp26,16 triliun, turun sedikit dari total aset pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp26,26 trilun, sedangkan total utang di kuartal I 2016 mencapai Rp12,94 triliun, turun dari Rp13,21 triliun pada tahun 2015.