Britama.com – Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) membukukan penurunan laba bersih pada Q1 2016 sebesar 2,31% menjadi Rp574,32 miliar atau Rp23,84 per saham dari Laba bersih Q1 2015 yaitu Rp587,91 miliar atau Rp24,41 per saham.
Meskipun Kinerja PNBN pada Q1 2016 mengalami penurunan, Pendapatan usaha Perseroan tetap mengalami pertumbuhan sebesar 2,76% menjadi Rp4,09 triliun triliun dari Pendapatan pada Q1 2015 yaitu sebesar Rp3,98 triliun. Pendapatan operasional mengalami penurunan dari Rp312,52 miliar menjadi Rp294,27 miliar, berikut ini adalah rincian pendapatan usaha Q1 2016 dan Q1 2015 yaitu antara lain
- Kredit – Rp3,73 triliun dan Rp3,56 triliun.
- Efek-Efek dimiliki hingga jatuh tempo – Rp288,33 miliar dan Rp373,21 miliar.
- Efek-Efek dijual kembali – Rp53,25 miliar dan Rp14,93 miliar.
- Efek-efek yang diperdagangkan – Rp13,90 miliar dan Rp23,52 miliar.
Selain itu pendapatan utama, Perseroan juga memperoleh pendapatan dari provisi dan komisi kredit yang meningkat dari Rp93,34 miliar menjadi Rp144,09 miliar.
Untuk Beban Bunga mengalami penurunan dari Rp2,46 triliun menjadi Rp2,24 triliun, sedangkan Beban Operasional mengalami kenaikan dari Rp0,98 triliun menjadi Rp1,04 triliun, dan Beban cadangan penyisihan kerugian melonjak dari Rp93,93 miliar menjadi Rp466,14 miliar.
Total aset Bank Pan Indonesia Tbk pada Q1 2016 mencapai Rp183,45 triliun, naik sedikit dari Total aset pada tahun 2015 yaitu Rp183,12 triliun. Total Utang perseroan menurun sedikit dari Rp152,31 triliun menjadi Rp152,02 triliun.