ITMA batal jual Mitratama Perkasa ke BIPI

Banner Image

Britama.com – Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) membatalkan perjanjian jual beli saham PT Mitratama Perkasa kepada Long Haul Holdings Limited. Perjanjian yang diteken sejak tahun 2014 itu melibatkan penjualan 30% saham Mitratama kepada Long Haul senilai USD120 juta.

Mitratama Perkasa merupakan perusahaan yang menyediakan jaringan layanan batubara terintegrasi. Perusahaan ini juga memiliki dan menyewakan pelabuhan batubara dan fasilitas crusher untuk kliennya. Long Haul sendiri sebelumnya diketahui sebagai bagian dari Grup Bakrie.

Temukan Pilihan Terbaikmu!

Transaksi tersebut dilakukan ITMA bersama dengan PT Benakat Integra Tbk (BIPI), Long Haul hanya berperan sebagai perantara alias broker BIPI dalam penjualan saham Mitratama. Saat ini, BIPI telah menguasai 70% saham Mitratama melalui anak usahanya PT Nusantara Pratama Indah.

BIPI memang berniat menguasai 100% saham Mitratama dengan akuisisi 30% saham Mitratama dari ITMA. Bahkan, BIPI sudah menyetor uang muka sebesar USD107,7 juta.

Awalnya, ITMA dan Long Haul menandatangani perjanjian jual beli saham pada 19 Februari 2014. Transaksi itu terus tertunda lantaran ada beberapa hal yang memerlukan kesepakatan bersama. Di antaranya terkait regulasi untuk memenuhi dan menyelesaikan restrukturisasi atas aset Mitratama Perkasa yang memerlukan persetujuan para kreditur.

Kesepakatan jual beli ini hanya berlaku selama satu tahun. Kedua belah pihak sempat memperpanjang tanggal transaksi ini hingga batas waktu 31 Desember 2016 mendatang. Pada 29 November 2016, ITMA telah memutuskan untuk tidak memperpanjang validitas transaksi penjualan.

Sekedar informasi, Mitratama adalah anak usaha yang dimiliki PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Pada tahun 2012, ITMA mengakuisisi 30% saham Mitratama dari BUMI dengan harga hanya USD1. Kecilnya nilai jual Mitratama ditengarai terkait dengan klausul transaksi yang disepakati BUMI dan ITMA.

Kala itu, BUMI menjual saham Mitratama sebagai ikhtiar untuk melakukan efisiensi. Valuasi 30% saham Mitratama sebenarnya USD26,7 juta namun BUMI menjualnya hanya sebesar USD1. Sebagai gantinya, BUMI Bumi dapat pembatalan Technical Service Agreement (TSA) dimana net present value-nya USD45 juta, yang berlaku sampai 2021.

ITMA sendiri adalah anak usaha yang dimiliki oleh Trust Energy Resources Pte Ltd dengan kepemilikan 94,61% saham. Sedangkan Trust Energy adalah perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh konglomerasi India, Tata Power.

Belum lama ini, Tata memberikan pernyataan untuk melepas sahamnya di Mitratama Perkasa sekaligus di ITMA. Tata meneken perjanjian dengan Rwood Resources Ltd, yang juga entitas Grup Bakrie untuk mendivestasi 94,61% saham ITMA dan Mitratama. Nilai penjualan untuk perusahaan infrastruktur ini direvisi menjadi USD154,28 juta dari harga sebelumnya USD120 juta.

Banner Image