Britama.com – Astra Internasional Tbk (ASII) mencatat kenaikan laba bersih sebesar 26% YoY per September 2017 menjadi Rp14,18 triliun dari sebelumnya Rp11,28 triliun. Pendapatan per September tumbuh 14% YoY menjadi Rp150,22 triliun dari Rp132,29 triliun.
Kinerja keuangan perseroan ditopang oleh lini bisnis otomotif automotif. Laba bersih dari bisnis otomotif Grup meningkat 10% menjadi Rp 6,6 triliun. Penjualan mobil Astra meningkat 5% menjadi 444.000 unit, meningkatkan pangsa pasar dari 54% menjadi 55%.
Penjualan sepeda motor dari PT Astra Honda Motor (AHM) naik 2% menjadi 3,2 juta unit, meningkatkan pangsa pasar AHM dari 73% menjadi 75%. Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatat peningkatan laba bersih sebesar 30% menjadi Rp 370 miliar, didukung oleh peningkatan kontribusi dari perusahaan ventura bersama dan entitas asosiasi yang mencatat kenaikan jumlah penjualan.
Laba bersih bisnis jasa keuangan Grup naik 42% menjadi Rp2,9 triliun. Total pembiayaan naik sebesar 6%, termasuk pembiayaan melalui joint bank financing without recourse, menjadi Rp56,7 triliun. Kontribusi laba bersih Grup Astra dari segmen alat berat dan pertambangan naik 80% menjadi Rp3,4 trilliun, dan laba bersih dari segmen agribisnis Grup meningkat 23% menjadi Rp1,1 trilliun.
Sementara divisi infrastruktur dan logistik Grup mencatat kerugian bersih sebesar Rp66 miliar, dibandingkan laba bersih sebesar Rp213 miliar per September 2016. Sebagian besar disebabkan oleh kerugian awal dari ruas jalan tol baru Cikopo-Palimanan, yang 45% sahamnya diakuisisi Grup awal tahun 2017, serta kerugian atas pelepasan PT PAM Lyonnaise Jaya, perusahaan penyedia air bersih, yang sebelumnya dimiliki Grup sebesar 49% dan memiliki sisa waktu pengoperasian 5 tahun lagi.
Laba bersih dari segmen teknologi informasi Grup masih berjalan stabil sebesar Rp105 miliar. Selain itu laba bersih dari divisi properti Grup juga meningkat 15% menjadi Rp 97 miliar.