britama.com, Penawaran Umum Perdana (IPO / Initial Public Offering) Saham PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) dilakukan oleh PT Artha Sekuritas Indonesia (SH) dan PT Lotus Andalan Sekuritas (YJ) selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Adapun Jadwal Penawaran Umum Perdana Saham sebagai berikut:
Kegiatan
|
Tanggal
|
---|---|
Tanggal Efektif |
21 Des 2017
|
Masa Penawaran |
22 Des 2017
|
Tanggal Penjatahan |
27 Des 2017
|
Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik |
28 Des 2017
|
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan |
28 Des 2017
|
Tanggal Pencatatan Saham pada BEI |
29 Des 2017
|
Jumlah Saham yang ditawarkan dalam IPO ini adalah sebanyak 466.666.700 lembar saham baru dengan Nilai Nominal Rp100,- dan Harga Penawaran Rp150,- per saham.
Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi saham, akan digunakan seluruhnya untuk: 1.) Sekitar 28,10% akan digunakan untuk belanja modal Perseroan; dan 2.) Sekitar 71,90% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.
PT Prima Cakrawala Abadi didirikan pada tanggal 29 Januari 2014. Kantor pusat PT Prima Cakrawala Abadi berlokasi di Jl. Krt. Wongsonegoro No.39, Kel. Wonosari, Kec. Ngaliyan, Semarang 50186, Indonesia.
Ruang lingkup kegiatan usaha PT Prima Cakrawala Abadi adalah bergerak dalam bidang perindustrian, perdagangan dan jasa. Saat ini kegiatan utama Prima Cakrawala Abadi adalah pengolahan distribusi hasil perikanan (rajungan), industri pengolahan hasil perikanan (cold storage), serta usaha dalam bidang perdagangan pada umumnya, termasuk impor, ekspor, interinsulair dan lokal dari segala macam barang atau jasa yang dapat diperdagangkan baik untuk perhitungan sendiri maupun pihak lain secara komisi, menjadi grosir, leveransir/suplier, distributor dan keagenan serta perwakilan baik dari dalam maupun luar negeri dari segala macam barang dagangan dan jasa, baik hasil produksi pihak lain maupun hasil produksi sendiri.
Sebelum Penawaran Umum Perdana, saham PT Prima Cakrawala Abadi dimiliki oleh PT Marindo Pasifik Indonesia (79,59%), PT Bahari Istana Alkausar (13,27%) dan PT Cakrawala Kharisma Mulia (7,14%).