Britama.com – Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan meningkatkan mitigasi risiko terhadap pembiayaan untuk menekan angka kredit bermasalah tahun 2018 yang ditargetkan berada pada kisaran 2% di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
BBNI akan menerapkan beberapa langkah dalam upaya menjaga kualitas kredit diantaranya melakukan restukturisasi kepada debitur yang kreditnya bermasalah. Bank BNI akan melakukan pengawasan yang lebih intensif untuk mengidentifikasi permasalahan kredit lebih dini sehingga langkah penyelesaian lebih cepat dilakukan.
Tahun 2018 BBNI akan melakukan ekspansi kredit yang agresif terutama menyasar sektor produktif. BNI menargetkan realisasi penyaluran kredit di Bali dan Nusa Tenggara mencapai Rp18 triliun sedangkan dana pihak ketiga (DPK) sekitar Rp11 triliun.
Target kredit dan DPK pada tahun 2018 itu meningkat dibandingkan tahun 2017 yang diproyeksikan mencapai Rp16 triliun untuk penyaluran kredit dan DPK Rp9 triliun.
