Britama.com – Bank Mega Tbk (MEGA) membukukan laba bersih per Desember 2017 (unaudited) sebesar Rp1,3 triliun, tumbuh 13,6% YoY.
Kenaikan laba tersebut antara lain ditopang pendapatan bunga dan pendapatan nonbunga. Dari sisi penyaluran kredit, total pinjaman yang diberikan mencapai Rp35,24 triliun, tumbuh 24,6% YoY.
Dana simpanan masyarakat yang dihimpun sebagai dana pihak ketiga mencapai Rp61,3 triliun, naik 20% YoY. Kinerja penyaluran kredit dan dana pihak ketiga membuat jumlah aset secara keseluruhan juga mengalami kenaikan sebesar 16,7% menjadi Rp82,28 triliun.
Perseroan menargetkan kredit tumbuh double digit di atas pertumbuhan tahun 2017. Penopang pertumbuhan kredit masih akan berasal dari 3 segmen utama bisnis perseroan, yakni segmen korporasi, kredit konsumer dan kartu kredit.
Dalam memacu kredit korporasi, perseroan akan banyak berpartisipasi dalam sindikasi kredit dalam proyek-proyek infrastruktur seperti kelistrikan dan jalan tol. Sedang kredit konsumer kebanyakan disalurkan secara tidak langsung (inderect) baik melalui joint financing atau kerja sama pembiayaan.
Selain menggandeng perusahaan pembiayaan yang terafiliasi seperti Mega Finance. Bank Mega saat ini memiliki eksposur di sekitar 40 perusahaan pembiayaan lainnya. Untuk segmen bisnis kartu kredit, Bank Mega menargetkan kenaikan transaksi sekitar 20% dari posisi Desember yang berkisar Rp30 triliun. Perseroan memperkirakan bisa mencapai Rp35 triliun – Rp36 triliun.