britama.com, Penawaran Umum Perdana (IPO / Initial Public Offering) Saham PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) dilakukan oleh PT Indo Premier Sekuritas (PD) selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Adapun Jadwal Penawaran Umum Perdana Saham sebagai berikut:
Kegiatan
|
Tanggal
|
---|---|
Tanggal Efektif |
26 Mar 2018
|
Masa Penawaran |
28 Mar – 03 Apr 2018
|
Tanggal Penjatahan |
05 Apr 2018
|
Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik |
06 Apr 2018
|
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan |
06 Apr 2018
|
Tanggal Pencatatan Saham pada BEI |
09 Apr 2018
|
Jumlah Saham yang ditawarkan dalam IPO ini adalah sebanyak 152.882.000 lembar saham baru dengan Nilai Nominal Rp100,- dan Harga Penawaran Rp1.170,- per saham.
Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi saham, akan digunakan seluruhnya untuk belanja modal yaitu: 1.) Sekitar 51,988% untuk pelunasan (refinancing) seluruh pinjaman kepada Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI); 2.) sekitar 29,071% untuk modal kerja demi mendukung kegiatan operasional; dan 3.) sekitar 15,654% untuk belanja modal yang berkaitan dengan pembangunan sites telekomunikasi baru guna perluasan dan penambahan portfolio menara telekomunikasi.
PT Gihon Telekomunikasi Indonesia didirikan pada tanggal 27 April 2001. Kantor pusat PT Gihon Telekomunikasi Indonesia berlokasi di APL Tower Central Park, lt. 19/ Unit T7, Jl. S. Parman Kav.28, Jakarta Barat 11470, Indonesia.
Ruang lingkup kegiatan usaha PT Gihon Telekomunikasi Indonesia adalah berusaha dalam bidang jasa, khususnya penunjang telekomunikasi. Kegiatan usaha utama Gihon adalah menyewakan tower space pada sites sebagai tempat pemasangan perangkat telekomunikasi milik penyewa untuk transmisi sinyal berdasarkan skema perjanjian sewa jangka panjang. Saat ini, Gihon mengoperasikan sekitar 443 newsites menara telekomunikasi dan 192 kolokasi
Sebelum Penawaran Umum Perdana, saham PT Gihon Telekomunikasi Indonesia dimiliki oleh Rudolf Parningotan Nainggolan (76,00%), Hotma Linda Ebigail Sirait (12,00%), PT Gihon Nusantara Tujuh (10,00%), Aynawati Rahardjo (1,50%) dan Felix Ariodamar (0,50%).