Britama.com – Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menyatakan penutupan 16 Departemen Supermarket adalah yang paling besar mengalami kerugian.
Dengan adanya penutupan 16 departemen supermarket itu, biaya operasi perseroan turun 20%. Penutupan Departemen Supermarket itu terkait dengan ketatnya persaingan penjualan, seperti pertumbuhan mini market, upaya pemerintah yang mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) dan geliat penjualan berbasis digital online.
Perseroan tidak akan menghapus semua Depertemen Supermarket, karena keberadaannya untuk menopang one stop shopping.
RALS menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2018 sekitar Rp300 miliar. Seluruh dana yang bersumber dari kas internal perusahaan tersebut akan digunakan untuk mendorong laju ekspansi Ramayana tahun 2018. Sekitar Rp150 miliar akan dialokasikan untuk pembukaan 3 toko di semester I 2018.