Britama.com – Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatat pendapatan semester I 2018 sebesar Rp17,09 triliun dengan laba bersih mencapai Rp435,12 miliar atau naik 212% YoY.
Penjualan netto ERAA naik 54,6% YoY dari sebelumnya Rp11,06 triliun yang ditopang penjualan telepon seluler dan tablet yang tumbuh 63,9%YoY menjadi Rp14,38 triliun dari sebelumnya hanya Rp8,77 triliun.
Selain itu, penjualan aksesoris mencatat kenaikan 188,4% YoY menjadi Rp737,98 miliar dari sebelumnya Rp255,85 miliar serta penjualan voucher fisik yang mencapai Rp110,56 miliar atau naik 432,2% YoY dari sebelumnya Rp20,78 miliar.
Namun, di saat yang sama ERAA juga membukukan kenaikan beban penjualan sebesar 53% YoY menjadi Rp15,4 triliun dari sebelumnya Rp10,07 triliun.
Beban penjualan dan distribusi juga naik 63,3% YoY menjadi Rp655,3 miliar seiring dengan bertambahnya biaya periklanan dan promosi, gaji, sewa dan service charge, biaya distribusi, serta komisi penjualan.
Adapun, per Juni 2018, ERAA kembali mencatat kerugian dari selisih kurs sebesar Rp2,4 miliar. dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang membukukan keuntungan selisih kurs sebesar Rp2,14 miliar.
Biaya keuangan ERAA yang terdiri dari beban bunga dan provisi utang bank juga mengalami kenaikan sebesar 117% YoY menjadi Rp138,5 miliar dari sebelumnya Rp63,81 miliar.
Di sisi lain total aset tercatat naik 34,4% YoY menjadi Rp11,93 triliun dibandingkan dengan akhir 2017 lalu yaitu sebesar Rp8,87 triliun. Aset tersebut terdiri dari jumlah ekuitas sebesar Rp4,34 triliun dan jumlah liabilitas senilai dan Rp7,59 triliun.