Britama.com – Phapros Tbk (PEHA) membukukan pendapatan kuartal I-2019 sebesar Rp177,84 miliar atau naik 27% YoY, namun laba bersih tercatat turun 59,23% YoY menjadi Rp5,08 miliar.
Penurunan laba bersih tersebut disebabkan adanya peningkatan beban keuangan atas akuisisi 55% saham perusahaan farmasi PT Lucas Djaja dan entitas anak di Bandung yang dilakukan pada tahun 2018 lalu.
meskipun laba bersih menurun, PEHA optimis menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 30% pada tahun ini. Target tersebut akan tercapai ditopang strategi pemasaran perseroan yang lebih masif, peningkatan efisiensi dan inovasi dalam pengembangan produk.
PEHA pada tahun ini masih mengandalkan segmen produk obat generik. Perseroan saat ini memiliki 190 produk obat generik dengan kontribusi terhadap pendapatan lebih dari 50%.
Rencananya perseroan akan menambah 12 produk obat baru pada tahun ini. Selain itu PEHA juga tengah mengembangkan fasilitas produksi cartridge ampoule (carpoule) Pehacain untuk obat anestesi gigi dengan cara transfer teknologi.
PEHA telah memperoleh perizinan percepatan pengedaran produk impor melalui special access scheme (SAS). Kemudian, di bulan April lalu PEHA mengimpor carpoule dari perusahaan Pierrel Italia. Setelah itu, PEHA baru akan membangun infrastruktur produksi. Diharapkan produk anestesi obat gigi tersebut dapat diluncurkan awal tahun 2021 mendatang.