Britama.com – Aneka Tambang Tbk (ANTM) melakukan evaluasi strategi guna menggantikan pendapatan ekspor bijih nikel terkait percepatan peraturan pemerintah melarang ekspor bijih nikel mulai Januari 2020.
Perseroan akan memacu penjualan komoditas feronikel, emas dan bauksit. ANTM memastikan smelter feronikel di Halmahera Timur akan selesai masa konstruksinya pada tahun 2020 dan perseroan juga akan memaksimalkan produksi feronikel dari smelter Pomalaa.
Kontribusi penjualan nikel dan feronikel terhadap pendapatan ANTM mencapai 29% diantaranya bijih nikel sebesar 7%. Dengan larangan ekspor bijih nikel tersebut berpotansi menghilangkan pendapatan ANTM sekitar Rp2 triliun.