Britama.com – Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan melakukan uji coba pengoperasian pesawat tanpa awak atau drone untuk pengangkut logistik mulai awal tahun 2020 dengan lokasi uji coba di Aceh serta tidak menutup kemungkinan akan melakukan uji coba pengoperasian drone pengangkut logistik di Maluku.
Uji coba tersebut dilakukan mulai Januari hingga Maret 2020. Uji coba akan menggunakan dua unit drone yang dioperasikan dengan jenis Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dari Beijing, China.
Nantinya akan ada 100 pesawat unit UAV dan 50 VTOL berkapasitas lima ton serta membutuhkan runway 600 meter dengan menggandeng produsen drone asal China, Pehang dan Pehang juga yang akan mendatangkan investor untuk membeli pesawat tersebut.
Sehingga GIAA hanya mengoperasikan dan tidak berinvestasi sehingga tidak ada risiko terhadap GIAA. Adapun GIAA membuka layanan ini dikarenakan saat ini pengiriman barang sudah dilakukan lewat udara yang dimanfaatkan e-commerce atau lainnya. Namun, itu hanya sabatas dari daerah/kota ke tempat lain.
Sementara, pengiriman barang dari bandara ke tempat tujuan masih dilakukan lewat darat. Hal inilah yang akan diubah melalui pengiriman via drone. Drone yang dipakai untuk mengirim barang nantinya baru akan banyak dioperasikan di wilayah Indonesia Timur. Karena saat ini yang paling membutuhkan pesawat kecil, seperti di Maluku dan lainnya adalah di wilayah tersebut.