Britama.com – Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membukukan laba bersih Rp24,78 triliun hingga kuartal III-2019, meningkat dibandingkan laba bersih Rp23,47 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan bunga dan syariah bersih naik dari Rp58,53 triliun menjadi Rp60,87 triliun hingga kuartal III-2019.
Hingga akhir September 2019, BBRI telah menyalurkan kredit (konsolidasian) senilai Rp903,14 triliun atau bertumbuh 11,65% YoY.
Segmen mikro tumbuh 13,23% dengan proporsi mencapai sepertiga dari keseluruhan kredit BBRI yaitu Rp301,89 triliun, kredit konsumer Rp137,29 triliun atau bertumbuh 7,85%, kredit ritel dan menengah Rp261,67 triliun atau bertumbuh 14,8%, serta kredit korporasi BBRI Rp202,3 triliun.
Sementara penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tercatat sebanyak Rp77,26 triliun kepada 3,6 juta debitur. Jumlah tersebut setara dengan 88,83% dari target alokasi penyaluran sepanjang 2019 Rp86,97 triliun. Sementara total kredit yang telah disalurkan mencapai Rp903,14 triliun atau tumbuh 11,65% YoY.
Adapun dana pihak ketiga BBRI tercatat sebesar Rp959,24 triliun, meningkat 9,91% YoY pada 9M19. Giro tumbuh 21,77% YoY menjadi Rp171,85 triliun, tabungan meningkat 9,20% YoY menjadi Rp384,02 triliun, dan deposito juga meningkat 6,16% YoY menjadi Rp403,37 triliun pada 9M19.
Pertumbuhan giro dan tabungan yang lebih tinggi dibandingkan deposito mampu mendorong rasio CASA BBRI menjadi di level 57,95% pada 3Q19 dari 56,46% pada 3Q18. Per September 2019, rasio LDR BBRI tercatat sebesar 94,15% dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 21,89% atau jauh berada di ambang batas aman sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 17/11/PBI/2015.
Sebagaimana diketahui, ketentuan menurut PBI tersebut batas atas LFR atau LDR yang aman adalah 92% dengan batas bawah di posisi 78%.