Britama.com – Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tengah melakukan negosiasi dengan Airbus untuk menunda kedatangan empat pesawat baru pada tahun ini. Selain itu, perseroan juga tengah berupaya mengembalikan pesawat tipe Bombardier CRJ dan ATR kepada para lessor.
Saat ini, GIAA menjajaki penerbitan mandatory convertible bond (MCB) senilai Rp8,5 triliun yang akan jatuh tempo pada 2023. Skema obligasi wajib konversi ini diusulkan dalam rangka pencairan dana pinjaman dari pemerintah.
Dalam skenario manajemen, perseroan dapat menempuh tiga opsi dalam pelunasan MCB yairu GIAA akan membayar secara tunai dengan asumsi pendapatan bisa pulih sepenuhnya, menerbitkan surat utang baru pada 2023 yang hasil emisinya untuk melunasi MCB, dan pemerintah dapat mengkonversi MCB menjadi saham.