britama.com, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank BNI/BBNI) sedang mempersiapkan rencana buyback saham senilai Rp905 miliar atau 10% dari total modal disetor. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi tekanan jual di pasar saham yang sedang berfluktuasi serta memberikan keyakinan kepada investor bahwa harga saham saat ini tidak mencerminkan fundamental Perseroan yang terus membaik.
Valuasi saham Perseroan per 8 Maret 2023 sebesar 1,22x masih di bawah rata-rata 10 tahun yang sebesar 1,40x, kondisi ini mengindikasikan saham Perseroan masih undervalued. Oleh karena itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 15 Maret 2023, Bank BNI akan mengusulkan untuk menyetujui pembelian kembali saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah nilai nominal sebesar-sebesarnya Rp905 miliar Rupiah.
Selain itu, dalam RUPST, Perseroan juga akan meminta persetujuan pemegang saham untuk memberikan kuasa dan wewenang pelaksanaan pembelian kembali saham Perseroan kepada Direksi Perseroan serta menyetujui Program Kepemilikan Saham bagi Pegawai dan/atau Program Kepemilikan Saham bagi Direksi dan Dewan Komisaris sebagai salah satu opsi pengalihan saham hasil pembelian kembali (buyback) yang disimpan sebagai saham treasuri (treasury stock).
Diharapkan dengan rencana buyback ini, Bank BNI dapat menunjukkan komitmennya untuk memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan meningkatkan kepercayaan investor pada fundamental Perseroan.