britama.com, Bank Panin Tbk (PNBN) melaporkan laba bersih tahun 2022 sebesar Rp3,27 triliun, naik 79% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp1,82 triliun. Pendapatan bunga PNBN pada tahun 2022 sebesar Rp13,91 triliun dan Rp14,35 triliun di tahun 2021, sedangkan pendapatan komisi/provisi/fee dan administrasi naik menjadi Rp610,95 miliar dibandingkan Rp537,60 miliar di tahun sebelumnya. Sementara itu, beban bunga turun menjadi Rp3,89 triliun dari Rp4,74 triliun di 2021.
Meskipun mengalami kerugian akibat penurunan nilai aset keuangan pada tahun 2022 sebesar Rp3,08 triliun dan 2021 sebesar Rp5,25 triliun, PNBN masih mampu menghasilkan laba bersih yang cukup tinggi. Beban tenaga kerja juga meningkat menjadi Rp2,28 triliun dari Rp2,08 triliun di tahun sebelumnya, namun beban lainnya turun menjadi Rp2,84 triliun dari Rp2,90 triliun.
Laba sebelum pajak Bank Panin Tbk (PNBN) juga naik signifikan menjadi Rp4,09 triliun dari Rp2,51 triliun di tahun sebelumnya. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada induk juga meningkat menjadi Rp3,04 triliun dari Rp2,06 triliun di tahun sebelumnya. Laba bersih per saham juga meningkat menjadi Rp126,28 dari Rp85,67 per saham di tahun sebelumnya.
Bank Panin Tbk berhasil mencatat ROA (Return on Asset) sebesar 1,54% pada tahun 2022 dari 0,89% di tahun 2021. ROE (Return on Equity) juga meningkat dari 4,00% di tahun 2021 menjadi 6,90% di tahun 2022.
Dengan kinerja yang solid, PNBN optimis dapat terus meningkatkan kinerja keuangan di masa yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa PNBN memiliki strategi yang tepat dalam menghadapi situasi ekonomi yang tidak pasti.