britama.com, PT Merdeka Battery Materials (MBMA) berencana menawarkan saham baru hingga 11 miliar lembar dengan nilai nominal Rp100,- per lembar saham. Saham tersebut mewakili sebesar-besarnya 10,24% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana. Harga penawaran berkisar antara Rp780 sampai dengan Rp795 per lembar saham, dan jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp8.745.000.000.000,-.
Apabila terjadi kelebihan pemesanan, perseroan akan mengeluarkan saham tambahan hingga 1,1 miliar lembar. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham tersebut menjadi sebanyak-banyaknya Rp9.619.500.000.000,-.
PT Merdeka Battery Materials menunjuk PT Indo Premier Sekuritas (PD) dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM / LG) sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek yang menjamin seluruh penawaran saham secara kesanggupan penuh terhadap penawaran umum.
Adapun Jadwal Perkiraan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), sebagai berikut:
- 28 Maret – 04 April 2023: Masa Penawaran Awal
- 11 April 2023 : Efektif
- 12 – 14 April 2023: Masa Penawaran Umum
- 14 April 2023: Tanggal Penjatahan
- 17 April 2023: Distribusi Saham Secara Elektronik
- 18 April 2023: Pencatatan Saham di BEI
PT Merdeka Battery Materials (MBM) berencana menggunakan seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) untuk berbagai keperluan bisnis. Sekitar 48,0% dana akan digunakan untuk pembayaran lebih awal untuk seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan Perjanjian Fasilitas Berjangka US$300.000.000. Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) (pihak terafiliasi) dan ING Bank N.V., cabang Singapura, masing-masing akan menerima US$225.000.000 dan US$75.000.000.
Selain itu, sekitar 5,0% dana akan digunakan untuk mengambil alih hak tagih sebesar US$30.000.000 atau setara Rp460,5 miliar yang timbul dari Perjanjian Fasilitas Dukungan Induk tanggal 23 Agustus 2022 yang diberikan oleh MDKA kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI).
Sekitar 8,0% dana akan dipinjamkan kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan Proyek AIM I, yang dijadwalkan akan memulai produksi pada pertengahan kedua tahun 2023.
Selanjutnya, sekitar 14,0% dana akan dipinjamkan kepada PT Zhao Hui Nickel (ZHN) yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pemasangan konversi nikel matte pada Smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) ZHN yang saat ini sedang dalam proses pembangunan dan untuk modal kerja, meliputi antara lain pembelian bahan baku utama, bahan baku pembantu, biaya listrik, serta biaya karyawan.
Sekitar 5,5% dana akan dipinjamkan kepada PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) untuk modal kerja, meliputi antara lain biaya karyawan, biaya jasa profesional, pembayaran royalti ke kas negara, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya penambangan.
Sisanya akan dilakukan untuk penyetoran modal kepada PT Merdeka Industri Mineral (MIN) yang selanjutnya akan digunakan untuk penyetoran modal dan pemberian pinjaman kepada PT Sulawesi Industri Parama (SIP) masing-masing sebesar 50%. SIP kemudian akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan fase pertama dari pabrik HPAL pertama yang berkapasitas 60.000 ktpa (HPAL 1a) di Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP).
Proyek ini merupakan bagian dari strategi usaha Perseroan dan Perusahaan Anak (“Grup MBM”) agar semakin terlibat dalam rantai nilai bahan baku strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.
PT Merdeka Battery Materials sendiri didirikan pada tanggal 20 Agustus 2019 dan saat ini bergerak di bidang pertambangan nikel dan mineral lainnya, pengolahan, dan kegiatan usaha terkait lainnya secara terintegrasi secara vertikal. Perseroan dan Perusahaan Anak (“Grup MBM”) berkomitmen untuk semakin terlibat dalam rantai nilai bahan baku strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.