britama.com, Penawaran Umum Perdana (IPO / Initial Public Offering) Saham PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) dilakukan oleh PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan selaku Penjamin Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Perdana Saham ini.
Adapun Jadwal Penawaran Umum Perdana Saham sebagai berikut:
- 31 Juli 2023: Tanggal Efektif
- 02 – 04 Agustus 2023: Masa Penawaran
- 04 Agustus 2023: Tanggal Penjatahan
- 07 Agustus 2023: Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik
- 08 Agustus 2023: Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I di Bursa Efek Indonesia
- 08 Agustus 2023 – 03 Agustus 2027: Periode Perdagangan Waran Seri I di pasar Reguler & Negosiasi
- 08 Agustus 2023 – 05 Agustus 2027: Periode Perdagangan Waran Seri I di pasar Tunai
- 08 Agustus 2024 – 06 Agustus 2027: Periode Pelaksanaan Waran Seri I
- 06 Agustus 2027: Tanggal Akhir Masa Berlaku Waran Seri I
PT ITSEC Asia menawarkan sebanyak 1.008.734.800 lembar saham baru atau sebanyak 15,64% dari jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana (IPO) dengan Nilai Nominal Rp25,- dan Harga Penawaran sebesar Rp100,- per saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebanyak Rp100.873.480.000,-.
Selain itu, PT ITSEC Asia juga akan menerbitkan sebanyak 504.367.400 lembar Waran Seri I dengan rasio pembagian setiap pemegang 2 saham baru berhak atas 1 Waran Seri I, dimana setiap 1 waran memberikan hak untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp400,- per saham. Nilai hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp201.746.960.000,-.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang terkait dengan Penawaran Umum seluruhnya akan digunakan oleh PT ITSEC Asia untuk, sebagai berikut:
-
Sekitar 87% untuk modal kerja, sebagai berikut:
-
Sekitar 23% untuk mengembangkan tim cybersecurity yang sudah ada di Indonesia, Singapura dan Australia.
-
Sekitar 15% untuk merekrut tim baru dan untuk biaya operasional, termasuk penyewaan kantor di wilayah baru di mana Manajemen Perseroan melihat adanya peluang pasar.
-
Sekitar 14% untuk membiayai proyek-proyek jangka panjang, termasuk untuk pembelian perangkat keras dan perangkat lunak untuk pelanggan, dimana biayabiaya yang timbul di awal akan dibayarkan menggunakan arus kas pada saat proyek berjalan.
-
Sekitar 7% untuk pemasaran dalam rangka mempromosikan layanan Perseroan dan menyelenggarakan simposium edukasi cybersecurity.
-
Sekitar 2% untuk mendapatkan akreditasi untuk kantor regional baru (sebagai contoh: ISO 27001, ISO 9001, dan CREST), dan untuk meningkatkan sertifikasi profesional para staf.
-
Sekitar 23% modal kerja untuk membangun tim R&D untuk mengembangkan Cloud-Based Managed Security Services (MSS) untuk pasar UMKM, Data Protection Services, produk cybersecurity untuk pasar telekomunikasi, dan untuk mendukung bisnis yang sudah ada.
-
Sekitar 12% untuk membangun tim R&D untuk mengembangkan perangkat cybersecurity yang dibantu oleh Artificial Intelligence (AI) dan alur kerja otomatisasi yang didukung oleh AI.
-
Sekitar 1% untuk merekrut tim R&D untuk mengembangkan perangkat pelatihan cybersecurity.
-
Sekitar 3% untuk penyewaan fasilitas R&D di Noble House, lantai 11, sesuai dengan perjanjian Nomor 006/LOO/GLI-MKT/II/2023 Tanggal 23 Februari 2023 antara Perseroan dan PT Graha Lestari Internusa.
- Sekitar 13% untuk belanja modal, sebagai berikut:
-
Sekitar 16% untuk pembelian laptop dan peralatan kantor dalam rangka mendukung pertumbuhan Perseroan di pasar yang ada di Indonesia, Singapura dan Australia.
-
Sekitar 36% untuk renovasi kantor, serta pembelian laptop dan peralatan kantor di wilayah-wilayah baru dimana Manajemen Perseroan melihat adanya peluang pasar.
-
Sekitar 18% untuk renovasi fasilitas R&D di Noble House, lantai 11.
-
Sekitar 30% untuk menambah peralatan dan perlengkapan laboratorium cybersecurity di Indonesia, termasuk untuk Laboratorium Keamanan OT (Operational Technology) dan Laboratorium Forensik Digital.
Sedangkan dana yang akan diperoleh PT ITSEC Asia dari hasil pelaksanaan Waran Seri I, seluruhnya akan dialokasikan untuk:
-
Sekitar 86% sebagai modal kerja untuk mendukung perluasan tim cybersecurity di Indonesia, Singapura dan Australia, dan untuk membangun tim baru serta menyewa kantor di wilayah-wilayah dimana Manajemen Perseroan melihat adanya peluang pasar. Selain itu, Perseroan akan menginvestasikan modal kerja untuk pemasaran, pembiayaan proyek, serta sertifikasi dan akreditasi untuk mendorong pertumbuhan pendapatan di masa depan. Selain itu, Perseroan bermaksud untuk menginvestasikan modal kerja dalam membangun tim Research and Development (R&D) untuk mengembangkan produk, alat, dan layanan cybersecurity baru.
-
Sekitar 14% sebagai belanja modal untuk mendukung ekspansi lebih lanjut tim cybersecurity di Indonesia, Singapura dan Australia, serta untuk ekspansi di wilayah-wilayah dimana Manajemen Perseroan melihat adanya peluang pasar. Selain itu, Perseroan akan terus menginvestasikan belanja modal untuk pengembangan laboratorium cybersecurity dan peralatannya di Noble House, Lantai 11.
PT ITSEC Asia didirikan pada tanggal 12 April 2010 dan berlokasi di Gedung Noble House Lantai 11 Unit 2 & 3, Jl. Dr Ide Anak Agung Gde Agung Kavling E.4.2 No 2, Mega Kuningan, Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan 12950 , Indonesia. Saat ini, fokus utama PT ITSEC Asia adalah jasa keamanan siber dalam tiga tahap, yaitu (1) Penilaian, (2) Implementasi, dan (3) Analisis, untuk memastikan perlindungan atas infrastruktur Teknologi Informasi (TI) perusahaan-perusahaan terhadap serangan siber dengan tetap mematuhi peraturan kepatuhan dari pemerintah.
Sebelum Penawaran Umum Perdana (IPO), saham PT ITSEC Asia dimiliki oleh INV Management Pte. Ltd. (57,70%), MB Investment Management Pte. Ltd. (32,59%), Matthew Owen Marsden (2,96%), Alvin Jude Rafferty (0,62%), Andri Hutama Putra (0,70%), Bambang Susilo (0,70%), Radius Suharta (0,70%), Bima Kurniawan (0,70%), Antonius Andy Wijaya (0,46%), Atik Pilihanto (0,46%), Eko Prasudi Widianto (0,46%), Eko Prasetiyo (0,19%), Rio Asepta (0,19%), Muhammad Ray Ramadhan (0,19%), Junior Lazuardi (0,19%), Augusta Bogie Satria Nugroho (0,09%), Victor Christian Mamuaya (0,11%), Henky Tornado (0,06%), Doni Mora (0,08%), Chia Ping Boon (0,35%), Lim Juat Chong (0,35%) dan Mariusz Marcinkiewicz (0,15%).