Panduan Lengkap Istilah-Istilah Penting di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk Investor Pemula dan Profesional

Cani Taeri Sepatu Sneakers Wanita Fashion
Daily Baby Cream 100 ml, Krim Pelembap, Melembapkan Kulit Bayi & UV Protection. Melindungi dari sinar matahari
Cani Soomin Sepatu Sneakers Wanita

Pendahuluan
Pasar saham adalah tempat yang dinamis dan kompleks, terutama bagi investor di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk dapat berinvestasi dengan lebih bijak, sangat penting bagi investor untuk memahami berbagai istilah yang digunakan di BEI. Artikel ini akan menjelaskan berbagai istilah kunci yang sering digunakan di BEI dan membantu Anda menguasai bahasa pasar modal.


1. ARA (Auto Reject Atas)
Auto Reject Atas adalah batas maksimum kenaikan harga saham dalam satu hari perdagangan yang ditetapkan oleh BEI. Jika harga saham mencapai batas ini, perdagangan saham tetap bisa dilakukan namun harga sahamnya sudah tidak bisa naik lagi hingga penutupan pasar.

2. ARB (Auto Reject Bawah)
Auto Reject Bawah adalah batas maksimum penurunan harga saham dalam satu hari perdagangan. Seperti ARA, Jika harga saham mencapai batas ini, perdagangan saham tetap bisa dilakukan namun harga sahamnya sudah tidak bisa turun lagi hingga penutupan pasar.

3. Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar adalah total nilai pasar dari saham yang beredar, dihitung dengan mengalikan harga saham saat ini dengan jumlah saham yang beredar.

4. Saham Preferen
Saham preferen adalah saham dengan hak istimewa, seperti prioritas dalam pembagian dividen, namun biasanya tidak memberikan hak suara.

5. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
IHSG adalah indikator utama yang mencerminkan kinerja seluruh saham yang terdaftar di BEI. IHSG dianggap sebagai barometer ekonomi Indonesia.

6. IPO (Initial Public Offering)
IPO adalah penawaran saham perdana suatu perusahaan kepada publik untuk pertama kali. Melalui IPO, perusahaan dapat mengumpulkan modal dari investor publik.

7. Dividen
Dividen adalah bagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen dapat berupa tunai atau saham, dan frekuensi serta jumlahnya ditentukan oleh kebijakan perusahaan.

8. Right Issue
Right Issue adalah penawaran hak kepada pemegang saham yang ada untuk membeli saham tambahan dengan harga tertentu, biasanya dengan diskon, guna mengumpulkan modal tambahan.

9. Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah yang memberikan pendapatan tetap berupa bunga kepada pemegangnya hingga jatuh tempo.

10. Suspensi
Suspensi adalah penghentian sementara perdagangan suatu saham oleh BEI karena alasan tertentu, seperti ketidakpastian terkait informasi perusahaan.

11. Split Saham (Stock Split)
Stock Split adalah pemecahan nilai nominal saham menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai total saham yang dimiliki. Ini biasanya dilakukan untuk meningkatkan likuiditas saham.

12. Reverse Stock Split
Reverse Stock Split adalah penggabungan beberapa saham menjadi satu dengan nilai nominal yang lebih besar. Ini dilakukan untuk meningkatkan harga saham yang terlalu rendah.

13. Earning Per Share (EPS)
EPS adalah laba bersih yang diperoleh perusahaan dibagi dengan jumlah saham beredar. EPS sering digunakan untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan.

14. Price to Earning Ratio (P/E Ratio)
P/E Ratio adalah rasio yang membandingkan harga saham saat ini dengan EPS. Ini digunakan untuk menilai apakah saham tersebut overvalued atau undervalued.

15. Market Order
Market Order adalah instruksi untuk membeli atau menjual saham segera dengan harga pasar saat ini.

16. Limit Order
Limit Order adalah instruksi untuk membeli atau menjual saham pada harga tertentu atau lebih baik. Transaksi hanya terjadi jika harga mencapai tingkat yang ditentukan.

17. Bid dan Ask
Bid adalah harga tertinggi yang bersedia dibayar oleh pembeli untuk saham, sementara Ask adalah harga terendah yang bersedia diterima oleh penjual.

18. Average Down
Average Down adalah strategi investasi di mana investor membeli lebih banyak saham ketika harga turun untuk menurunkan harga rata-rata pembelian saham tersebut.

19. Blue Chip
Blue Chip adalah istilah untuk saham dari perusahaan besar, mapan, dan stabil yang memiliki reputasi baik di pasar.

20. Bear Market
Bear Market adalah kondisi pasar di mana harga saham cenderung turun secara terus-menerus, biasanya lebih dari 20% dari puncaknya.

21. Bull Market
Bull Market adalah kondisi pasar di mana harga saham cenderung naik secara terus-menerus, sering kali mencerminkan optimisme investor.

22. Lot
Lot adalah satuan perdagangan saham di BEI, di mana 1 lot setara dengan 100 lembar saham.

23. Margin Trading
Margin Trading adalah praktik membeli saham dengan meminjam uang dari broker, dengan saham tersebut sebagai jaminan.

24. Leverage
Leverage adalah penggunaan dana pinjaman untuk meningkatkan potensi keuntungan dari investasi.

25. Volatilitas
Volatilitas adalah ukuran fluktuasi harga saham dalam periode tertentu. Semakin tinggi volatilitas, semakin besar risiko yang terkait.

26. Price Book Value (PBV)
PBV adalah rasio yang membandingkan harga saham dengan nilai buku perusahaan. Ini digunakan untuk menilai apakah saham undervalued atau overvalued.

27. Emiten
Emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek, seperti saham atau obligasi, dan terdaftar di BEI.

28. Broker
Broker adalah perantara yang memfasilitasi pembelian dan penjualan saham antara investor dan pasar saham.

29. Reksadana
Reksadana adalah wadah investasi di mana dana dari berbagai investor dikumpulkan dan diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

30. Saham Gorengan
Saham Gorengan adalah istilah untuk saham dengan pergerakan harga yang tidak wajar dan cenderung dimanipulasi.

31. Saham Lapis Kedua dan Ketiga
Istilah ini merujuk pada saham-saham yang tidak termasuk dalam kategori Blue Chip, yang biasanya memiliki kapitalisasi pasar lebih kecil dan lebih volatil.

32. Dividen Tunai dan Dividen Saham
Dividen tunai adalah pembayaran langsung kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai, sedangkan dividen saham adalah pemberian saham tambahan kepada pemegang saham.

33. Buyback
Buyback adalah pembelian kembali saham oleh perusahaan yang sebelumnya telah diterbitkan dan beredar di pasar. Ini sering dilakukan untuk meningkatkan nilai saham.

34. Insider Trading
Insider Trading adalah transaksi saham berdasarkan informasi material non-publik oleh individu yang memiliki akses ke informasi tersebut.


Kesimpulan
Dengan memahami berbagai istilah penting ini, investor dapat lebih mudah mengikuti dinamika pasar saham di Bursa Efek Indonesia. Pengetahuan ini juga membantu dalam mengambil keputusan investasi yang lebih baik dan mengurangi risiko investasi.

×
Temukan Pilihan Terbaikmu!
Temukan Pilihan Terbaikmu!
Temukan Pilihan Terbaikmu!
Banner Image