Britama.com – Emiten Perbankan terbesar berdasarkan aset milik pelat merah , PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melaporkan kinerja yang cukup bagus pada Q1 (Kuartal I) 2017 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp4,08 triliun atau Rp174,81 per saham dibandingkan kinerja pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp3,82 triliun atau Rp163,58 per saham.
Pencapaian kinerja Bank Mandiri pada Kuartal I 2017 tersebut didukung oleh Pendapatan Bunga Perseroan yang mengalami peningkatan sebesar 5,95% menjadi Rp17,99 triliun, dan Pendapatan Syariah Perseroan meningkat dari Rp1,33 triliun pada Q1 2016 menjadi Rp1,45 miliar pada Q1 2017, selanjutnya Pendapatan Bunga dan Syariah Bersih (Laba Kotor) meningkat dari Rp12,33 triliun menjadi Rp12,82 triliun, dan berikutnya Laba usaha Perseroan mengalami peningkatan dari Rp5,07 triliun menjadi Rp5,42 triliun, serta Laba Sebelum Pajak Perseroan meningkat dari Rp5,07 triliun menjaid Rp5,40 triliun pada Q1 2017.
Sebagai catatan, Pendapatan Premi bersih Perseroan menurun dari Rp705,88 miliar menjadi Rp613,57 miliar, dan Untuk Beban Cadangan Kerugian Penurunan nilai meningkat dari Rp4,65 triliun menjadi Rp5,30 triliun.
Perlu diketahui, Pendapatan dari kredit yang memberikan kontribusi terbesar kepada Pendapatan Bunga Bank Mandiri dengan Pendapatan pada Q1 2017 mencapai Rp14,56 triliun, naik 3,85% dari Rp14,02 triliun pada Q1 2016, dan kontributor kedua berasal dari Obligasi Pemerintah yang mengalami penurunan dari Ro1,33 triliun menjadi Rp1,32 triliun, selanjutnya Pendapatan dari Efek-efek meningkat dari Rp507,09 miliar pada Q1 2016 menjadi Rp591,24 miliar pada Q1 2017, dan Pendapatan dari Pembiayaan konsumen pada Q1 2017 dan Q1 2016 masing-masing sebesar Rp567,34 miliar dan Rp466,33 miliar, dan kemudian Penempatan pada BI dan Bank Lain yaitu Rp380,00 miliar dan Rp269,59 miliar, serta sisanya dari yang lain yaitu Rp570,67 miliar dan Rp383,71 miliar.
Total aset BMRI pada Q1 2017 mencapai Rp1034,31 triliun turun sedikit dibandingkan total aset pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp1038,71 triliun, dan Total Utang Perseroan menurun dari Rp824,56 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp821,24 triliun pada Q1 2017. Dana Syirkah Temporer meningkat dari Rp60,44 triliun menjaid Rp60,80 triliun.