Bank Negara Indonesia Tbk / BNI cetak laba bersih Rp2,82 triliun Q1 2015

Banner Image

Britama.comBank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat laba bersih Kuartal I 2015 sebesar Rp2,82 triliun atau Rp151,61 per saham, tumbuh 17,7% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun 2014. Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh kinerja pada berbagai segmen bisnis yang menjadi sumber Pendapatan Bunga Bersih maupun Pendapatan Non-Bunga.

Manajemen baru BNI telah mulai bekerja dengan fokus pada tiga segmen bisnis utama, yaitu Korporasi, Menengah dan Kecil, serta Konsumer. Meskipun Kuartal I 2015 dimulai dengan perlambatan musiman, namun Manajemen BNI tetap optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang dan pencapaian berbagai target-target utama.

Temukan Pilihan Terbaikmu!

Pendapatan Bunga Bersih BNI Kuartal I 2015 naik 15,3% dari Rp5,29 triliun menjadi Rp6,10 triliun yang menunjukkan kekuatan kinerja BNI. Dengan kondisi kenaikan suku bunga, BNI tetap mampu meningkatkan Net Interest Margin (NIM) di level 6,5%, sebelumnya NIM Kuartal I 2014 sebesar 6,1%.

Sementara Pendapatan Non-Bunga Kuartal I 2015 naik 23,8% menjadi Rp2,94 triliun yang didukung oleh kenaikan fee based income yang disumbang dari pendapatan premi asuransi, transaksi ATM, dana pensiun, billpayment & PPOB (payment point online bank), bancassurance dan bisnis kartu.

Pada Kuartal I 2015, BNI mencatat kinerja penyaluran kredit pada beberapa segmen bisnis dengan mencatat pertumbuhan sebesar 9,1% dari Rp247,12 triliun pada Kuartal I2014 menjadi Rp269,51 triliun pada Kuartal I 2015. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kredit segmen menengah yang tumbuh 27,0%. Adapun komposisi kredit yang telah diberikan adalah segmen Korporasi 27,1%; BUMN 15,1%; usaha Menengah 14,6%; usaha Kecil 14,1%; kredit Konsumer 19,5% (KPR, Kartu Kredit, dan Kredit Konsumer lainnya); dan pembiayaan Perusahaan Anak dan Internasional 9,6%.

Khusus kredit infrastruktur, selama Kuartal I 2015, BNI telah menyalurkan pembiayaan infrastruktur sebesar Rp48,5 triliun, yang disalurkan untuk proyek infrastruktur telekomunikasi, jalan tol & konstruksi, kelistrikan, transportasi dan minyak & gas. Pertumbuhan kredit ini didukung dengan tingkat kecukupan permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) yang kuat di level 17,8% atau naik dari 15,6% pada periode sebelumnya.

Total Aset BBNI mencapai Rp407,22 triliun hingga akhir Maret 2015, naik sebesar 9,6% dari Aset di Q1 2014 yaitu Rp371,46 triliun, dan Kredit mengalami kenaikan sebesar 9,1% menjadi Rp269,51 triliun dari Kredit di Q1 2014 sebesar Rp247,13 triliun. Dana pihak ketiga perseroan mengalami kenaikan sebanyak 11,4% dari Q1 2014 sebesar Rp273,97 triliun dan Obligasi pemerintah mengalami peningkatan sedikit dari Rp42,32 triliun menjadi Rp44,59 triliun.

Banner Image